Sejarah Perkembangan Islam di Kesultanan Banten
1 Comment Published Selasa, 22 April 2014 by Fatwa Lingga W in
Islam di kerajaan Cirebon
0 Comment Published by Fatwa Lingga W in
Kesultanan Cirebon adalah sebuah kerajaan islam yang
ternama di Jawa Barat. Kerajaan ini berkuasa pada abad ke 15 hingga
abad ke 16 M. Letak kesultanan cirebon adalah di pantai utara pulau
jawa. Lokasi perbatasan antara jawa tengah dan jawa barat membuat
kesultanan Cirebon menjadi “jembatan” antara kebudayaan jawa dan Sunda.
Sehingga, di Cirebon tercipta suatu kebudayaan yang khas, yaitu
kebudayaan Cirebon yang tidak didominasi oleh kebudayaan Jawa maupun
kebudayaan Sunda.
Pada awalnya, cirebon adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki
Gedeng Tapa. Demikian dikatakan oleh serat Sulendraningrat yang
mendasarkan pada naskah Babad Tanah Sunda. Lama-kelamaan cirebon
berkembang menjadi sebuah desa yang ramai yang diberi nama caruban.
Diberi nama demikian karena di sana bercampur para pendatang dari
beraneka bangsa, agama, bahasa, dan adat istiadat.
Karena sejak awal mata pecaharian sebagian besar masyarakat adalah
nelayan, maka berkembanglah pekerjaan nenangkap ikan dan rebon (udang
kecil) di sepanjang pantai, serta pembuatan terasi, petis dan garam.
Dari istilah air bekas pembuatan terasi (belendrang) dari udang rebon
ini berkembang sebutan cai-rebon (bahasa sunda : air rebon), yang
kemudian menjadi cirebon.
Dengan dukungan pelabuhan yang ramai dan sumber daya Alam dari
pedalaman, cirebon menjadi salah satu pelabuhan penting di pesisir utara
jawa. Dari pelaburan cirebon, kegiatan pelayaran dan perniagaan
berlangsung antar-kepulauan nusantara maupun dengan bagian dunia
lainnya. Selain itu, tidak kalah dengan kota-kota pesisir lainnya
Cirebon juga tumbuh menjadi pusat penyebaran islam di jawa barat.
Al kisah, hiduplah Ki gedeng Tapa, seorang saudagar kaya di pelabuhan
Muarajati. Ia mulai membuka hutan, membangun sebuah gubuk pada tanggal 1
Sura 1358 (tahun jawa), bertepatan dengan tahun 1445 M. Sejak saat itu,
mulailah para pendatang menetap dan membentuk masyarakat baru di desa
caruban. Kuwu atau kepala desa pertama yang diangkat oleh masyarakat
baru itu adalah Ki Gedeng Alang-alang. Sebagai pangraksabumi atau
wakilnya, diangkatlah raden Walangsungsang. Walangsungsang adalah putra
prabu Siliwangi dan Nyi Mas Subanglarang atau Subangkranjang, putri Ki
Gedeng Tapa. Setelah ki gedeng alang-alang meninggal walangsungsang
bergelar Ki Cakrabumi diangkat sebagai Kuwu pengganti ki Gedeng
Alang-alang dengan gelar pangeran Cakrabuana.
Ketika kakek ki gedeng Tapa meninggal, pangeran cakrabuana tidak
meneruskannya, melainkan mendirikan istana Pakungwati, dan membentuk
pemerintahan cirebon. Dengan demikian yang dianggap sebagai pendiri
pertama kesultanan Cirebon adalah pangeran Cakrabuana (…. – 1479).
Seusai menunaikan ibadah haji, cakrabuana disebut Haji Abdullah Iman,
dan tampil sebagai raja Cirebon pertama yang memerintah istana
pakungwati, serta aktif menyebarkan islam.
Pada tahun 1479 M, kedudukan Cakrabuana digantikan oleh keponakannya.
Keponakan Cakrabuana tersebut merupakan buah perkawinan antara adik
cakrabuana, yakni Nyai Rarasantang, dengan Syarif Abdullah dari Mesir.
Keponakan Cakrabuana itulah yang bernama Syarif Hidayatullah (1448 –
1568 M). Setelah wafat, Syarif Hidayatullah dikenal dengan nama sunan
Gunung Jati, atau juga bergelar ingkang Sinuhun Kanjeng Jati Purba
Penetep Panatagama Awlya Allah Kutubid Jaman Khalifatura Rasulullah.
Pertumbuhan dan perkembangan kesultanan Cirebon yang pesat dimulai
oleh syarif Hidayatullah. Ia kemudian diyakini sebagai pendiri dinasti
kesultanan cirebon dan banten, serta menyebar islam di majalengka,
Kuningan, kawali Galuh, Sunda Kelapa, dan Banten. Setelah Syarif
Hidayatullah wafat pada tahun 1568, terjadilah kekosongan jabatan
pimpinan tertinggi kerajaan Islam cirebon. Pada mulanya, calon kuat
penggantinya adlah pangeran Dipati Carbon, Putra Pengeran Pasarean, cucu
syarif hidayatullah. Namun, Pangeran dipati carbon meninggal lebuh
dahulu pada tahun 1565.
Kosongnya kekuasaan itu kemudian diisi dengan mengukuhkan pejabat
istana yang memegang kenali pemerintahan selama syarif Hidayatullah atau
Sunan Gunung Jati melaksanakan Dakwah. Pejabat tersebut adalah
Fatahillah atauFadillah Khan. Fatahillah kemudian naik tahta, secara
resmi menjadi sultan cirebon sejak tahun 1568.
Naiknya Fatihillah dapat terjadi karena dua kemungkinan pertama, para
sultan Gunung Jati, yaitu Pangeran Pasarean, pangeran Jayakelana, dan
pangeran Bratakelana, meninggal lebih dahulu, sedangkan putra yang masih
hidup, yaitu sultan Hasanuddin (pangeran Sabakingkin), memerintah di
Banten berdiri sendiri sejak tahun 1552 M. Kedua, Fatahillah adalah
menantu Sunan Gunung Jati (Fatahillah menikah dengan Ratu Ayu, putri
sunan Gunung Jati), dan telah menunjukkan kemampuannya dalam memerintah
Cirebon (1546 – 1568) mewakili Sunan Gunug Jati. Sayang, hanya dua tahun
Fatahillah menduduki tahta Cirebon, karena ia meninggal pada 1570.
Sepeninggal Fatahillah, tahta jatuh kepada cucu Sunan Gunung Jati,
yaitu pangeran Emas. Pangeran emas kemudian bergelar panembahan ratu I,
dan memerintah cirebon selama kurang lebih 79 tahun. Setelah panembahan
ratu I meninggal pada tahun 1649, pemerintahan kesultanan Cirebon
dilanjutkan oleh cucunya yang bernama pangeran Karim, karena ayahnya
yaitu panembahan Adiningkusumah meninggal dunia terlebih dahulu.
Selanjutnya, pangeran karim dikenal dengan sebutan Panembahan Ratu II
atau panembahan Girilaya.
Pada masa pemerintahan Panembahan Girilaya, Cirebon terjepit di
antara dua kekuatan, yaitu kekuatan Banten dan kekuatan mataram. Banten
curiga, sebab cirebot dianggap mendekat ke mataram. Di lain pihak,
mataram pun menuduh cirebon tidak lagi sungguh-suingguh mendekatkan
diri, karena panembahan Girilaya dan Sultan Ageng dari banten adalah
sama-sama keturunan pajajaran.
Kondisi panas ini memuncak dengan meninggalnya panembahan Girilaya
saat berkunjung ke Kartasura. Ia lalu dimakamkan di bukit Girilaya,
Gogyakarta, dengan posisi sejajar dengan makam sultan Agung di Imogiri.
Perlu diketahui, panembahan Girilaya adalah juga menantu Sultan Agung
Hanyakrakusuma. Bersamaan dengan meninggalnya panembahan Girilaya,
Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kartawijaya, yakni para putra
panembahan Girilaya di tahan di mataram.
Dengan kematian panembahan Girilaya, terjadi kekosongan penguasa.
Sultan ageng tirtayasa segera dinobatkan pangeran Wangsakerta sebagai
pengganti panembahan Girilaya, atas tanggung jawab pihak Banten. Sultan
ageng tirtayasa pun kemudian mengirimkan pasukan dan kapal perang untuk
membantu trunajaya, yang pada saat itu sedang memerangi Amangkurat I
dari mataram. Dengan bantuan Trunajaya, maka kedua putra penembahan
Girilaya yang ditahan akhirnya dapat dibebaskan, dan dibawa kembali ke
Cirebon. Bersama satu lagi putra panembahan Girilaya, mereka kemudian
dinobatkan sebagai penguasa kesultanan Cirebon.
Panembahan Girilaya memiliki tiga putra, yaitu pangeran murtawijaya,
pangeran Kartawijaya, dan pangeran wangsakerta. Pada penobatan ketiganya
di tahun 1677, kesultanan cirebon terpecah menjadi tiga. Ketiga bagian
itu dipimpin oleh tiga anak panembahan Girilaya, yakni :
1. Pangeran Martawijaya atau sultan Kraton Kasepuhan, dengan gelar Sepuh Abi Makarimi Muhammad Samsudin (1677 – 1703)
2. Pangeran Kartawijaya atau Sultan Kanoman, dengan gelar Sultan Anom Abil Makarimi Muhammad Badrudin (1677 – 1723)
3. Pangeran Wangsakerta atau Panembahan Cirebon, dengan gelar
pangeran Abdul Kamil Muhammad Nasarudin atau Panembahan Tohpati (1677 –
1713)
Perubahan gelar dari “panembahan” menjadi “sultan” bagi dua putra
tertua pangeran girilaya dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Sebab,
keduanya dilantik menjadi sultan Cirebon di Ibukota banten. Sebagai
sultan, mereka mempunyai wilayah kekuasaan penuh, rakyat, dan keraton
masing-masing. Adapun pangeran wangsakerta tidak diangkat sebagai
Sultan, melainkan hanya panembahan. Ia tidak memiliki wilayah kekuasaan
atau keraton sendiri, akan tetapi berdiri sebagai kaprabonan (paguron),
yaitu tempat belajar para ilmuwan keraton.
Pergantian kepemimpinan para sultan di cirebon selanjutnya berjalan
lancar, sampai pada masa pemerintahan Sultan Anom IV (1798 – 1803). Saat
itu terjadilah pepecahan karena salah seorang putranya, yaitu pangeran
raja kanoman, ingin memisahkan diri membangun kesultanan sendiri dengan
nama kesultanan Kacirebonan.
Kehendak raja kanoman didukung oleh pemerintah belanda yang
mengangkatnya menjadi Sultan Cirebon pada tahun 1807. namun belanda
mengajukan satu syarat, yaitu agar putra dan para pengganti raja Kanoman
tidak berhak atas gelar sultan. Cukup dengan gelar pangeran saja. Sejak
saat itu, di Kesultanan Cirebon bertambah satu penguasa lagi, yaitu
kesultanan Kacirebonan. Sementara tahta sultan Kanoman V jatuh pada
putra Sultan Anom IV lain bernama Sultan Anom Abusoleh Imamuddin (1803 –
1811).
Sesudah kejadian tersebut, pemerintah kolonial belanda pun semakin
ikut campur dalam mengatur Cirebon, sehingga peranan istana-istana
kesultanan Cirebon di wilayah-wilayah kekuasaannya semakin surut.
Puncaknya terjadi pada tahun-tahun 1906 dan 1926, ketika kekuasaan
pemerintahan kesultanan Cirebon secara resmi dihapuskan dengan
pengesahan berdirinya Kota Cirebon.
Sumber : http://edywitanto.wordpress.com/sejarah-perkembangan-pemikiran-dan-peradaban-islam/sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia/islam-di-kerajaan-cirebon/
Sejarah 3 Negara Islam di Benua Afrika
1 Comment Published Rabu, 22 Januari 2014 by Fatwa Lingga W in Materi SKI~~> Sinegal :
Sejarah :
Bentuk Pemerintahan :
Republik
Sumber Daya Alam :
- Perikanan
- Kacang-Kacangan
- Fosfat
- Biji Besi
- Emas
- Titanium
~~> Gambia :
Sejarah :
Bentuk Pemerintahan :
Persemakmuran
Sumber Daya Alam :
- Mineral
- Pertanian
~~> Guinea :
Sejarah:
Bentuk Pemerintahan :
Republik
Sumber Daya Alam :
- Pertanian
- Perairan
- Pertambangan
Sekian dan Terima Kasih..
Sejarah 4 Negara Islam di Benua Asia
1 Comment Published by Fatwa Lingga W in Materi SKI~~> Turki :
Sejarah:Republik Turki ( bahasa Turki) : Türkiye Cumhuriyeti ) disebut Türkiye ( bahasa) : Türkiye ) adalah sebuah negara besar di kawasan Eurasia . Wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa Tenggara
Turki berbatasan dengan laut hitam di sebelah utara; Bulgaria di sebelah barat laut; Yunani dan laut Aegea di sebelah barat; Georgia di timur laut; Armenia, Ajerbaijan dan Iran di sebelah timur; dan Irak dan Suriah di tenggara; dan Laut Mediterania di sebelah selatan.
Turki adalah sebuah republik konstitusional yang demokratis, sekular, dan bersatu. Sistem politiknya didirikan pada tahun 1923 di bawah pimpinan Mustafa Kemal Atatürk setelah kejatuhan Khilafah Ottoman .
Bagaimana Islam masuk ke Turki ?
Memasuki tahun pertama Masehi, wilayah Turki yang saat itu bernama Kerajaan Bizantium dikuasai Romawi selama empat abad. Kekuasaan Romawi dijatuhkan kaum Barbar. Pada masa inilah ibukota kerajaan dipindahkan dari Roma ke Konstantinopel (sekarang Istambul).
Pada abad ke-12 Bizantium jatuh ke dalam kekuasaan Kerajaan Ottoman yang dipimpin Raja Osman I. Inilah masa keemasan Turki Ottoman. Pada masa inilah pemerintahan Turki Ottoman memperoleh pengaruh Islam yang kuat .
Setelah Osman I meninggal, kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah kemudian merambah sampai ke bagian Timur Mediterania dan Balkan. Dan menjadi awal penyebaran agama Islam di Eropa
PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM DI TURKI
P erkembangan hukum Islam di Turki dapat dibagi ke dalam tiga periode besar yaitu: periode awal (650-1250), periode pertengahan (1250-1800), dan periode modern (1800 sampai sekarang).
Pada periode awal, hukum Islam dilaksanakan secara murni sesuai dengan ajaran Alquran dan Sunnah bahkan cenderung tradisional dan konservatif.
Pada periode pertengahan sudah ada usaha untuk memasukkan hukum Islam ke dalam perundang-undangan negara. Dan di akhir periode pertengahan tersebut pemikiran pembaharuan hukum Islam sudah mulai muncul.
Pada periode modern terjadi pembaruan besar-besaran di Turki termasuk upaya Turkinisasi Hukum Islam yang dipelopori oleh Mustafa Kemal.
1. TEMPAT – TEMPAT BERSEJARAH ISLAM DI TURKI
2. G edung Blue Mosque (Masjid Biru), yang dibangun Sultan Mohammad (abad ke-13). Hiasan lampu di seluruh ruangan, aneka keramik dinding biru diselingi kaligrafi bagai ukiran.
3. Bangunan Aya Sofia di masa Romawi adalah sebuah gereja Setelah Constatinopel berpindah ke tangan kerajaan Islam, maka Sulthan Mehmed (1451-1481) mer u bah Aya Sofiya menjadi m a sjid.
4. TOKOH - TOKOH ISLAM DI TURKI
5. Sultan Muhammad Al-Fatih, Sang Pembuka Istanbul Sejak kecil Ia telah mencermati usaha ayahnya menaklukkan K ostantinopel. Bahkan beliau mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarah Islam ke arah itu, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat baginya meneruskan cita-cita umat Islam. Ketika naik tahta pada tahun 855 H/1451 M, dia telah mulai berpikir dan menyusun strategi untuk menaklukan Konstantinopel. .
6. Suleiman I Sultan Suleiman I atau Suleiman Al-Qanuni (6 November 1494 – 5 /6 September1566 adalah Sultan dan Khalifah Turki Utsmani .S ultan Sulaiman berhasil menyebarkan Islam hingga ke tanah Balkan di Eropa meliputi Hongaria, Beograd, Austria, benua Afrika dan Teluk Persia. Dilahirkan di Trabzon . Di awal usia 7 tahun, ia telah dididik dengan ilmu kesusasteraan, sains, sejarah, agama dan taktik ketentaraan di Istana Topkapi, Istanbul
MESJID BIRU (BLUE MOSQUE) ISTAMBUL, TURKEY
Mesjid ini disebut “mesjid biru” karena kubah penutupnya berwarna biru. Bangunan ini berada di Istambul Turki dan dibangun oleh Sultan Ahmed I pada tahun 1609 dan selesai pada 1612. Sultan Ahmed membangun Masjid Biru untuk menandingi bangunan Hagia Sopia buatan kaisar Bizantium yaitu Constantin I, Hagia Sopia berada satu blok dari Masjid Biru. Hagia Sopia dulunya adalah Gereja Bizantium sebelum jatuh ke daulah Turki Otoman pada tahun 1453 M . Masjid Biru memiliki 6 menara, diameter kubah 23,5 meter dan tinggi kubah 43 meter, kolom beton berdiameter 5 meter.
Masjid ini adalah satu dari dua buah masjid di Turki yang mempunyai enam menara, yang satu lagi berada di Adana. Kabarnya, akibat jumlah menara yang sama dengan Masjidil Haram di Mekkah saat itu, Sultan Ahmad mendapat kritikan tajam sehingga akhirnya beliau menyumbangkan biaya pembuatan menara ketujuh untuk Masjidil Haram. Yang menarik, sebuah rantai besi yang berat dipasang di atas pintu gerbang masjid sebelah barat. Di masa lalu, hanya Sultan yang boleh memasuki halaman masjid dengan mengendarai kuda, dan rantai ini dipasang agar Sultan menundukkan kepalanya saat melintas masuk agar tidak terantuk rantai tersebut. Ini dimaksudkan sebagai simbol kerendahan hati penguasa di hadapan kekuasaan Ilahi.
Selain pemandangan yang indah, Istanbul memang dipenuhi bangunan cantik bersejarah. Tidak jauh dari Masjid Biru, terdapat museum Aya Sofia. Selain terkenal dengan keindahan arsitekturnya, Aya Sofia sangat unik karena sejarahnya, yaitu pertama dibangun sebagai katedral [pada masa Konstantinopel], lalu diubah menjadi masjid selama 500 tahun dan sejak pemerintahan sekuler Republik Turki menjadi museum sampai saat ini. Belum lagi istana Topkapi yang menyimpan beberapa peninggalan Rasulullah.
Masjid Biru, hingga kini, masih berfungsi sebagai tempat ibadah. Masuk dalam kompleks masjid terbesar di Istanbul ini, kita melewati taman bunga yang dilindungi pepohonan yang rindang. Sebuah tempat wudhu berderet di sisi depan masjid menyambut kita sebelum memasuki bagian dalam kompleks masjid.
Untuk menghormati masjid, wisatawan harus berpakaian sopan saat memasuki ruang masjid. Wanita harus mengenakan kerudung. Penjaga selalu siap mengingatkan di depan pintu masuk. Begitu sampai di dalam, sejumlah tamu Muslim melakukan shalat sunah masjid. Sementara sebagian lain memandang masjid dari bagian shaf belakang. Sebab, bagian depan hanya diperkenankan bagi mereka yang hendak bershalat.
Dari luar, tampaknya tak ada alasan karya arsitek Mehmet Aga yang dibangun pada 1609-1616 ini disebut dengan nama Masjid Biru. Barulah setelah kita masuk ke dalam, tampak bahwa interior masjid ini dihiasi 20.000 keramik dari Iznik — kawasan Turki yang terkenal menghasilkan keramik nomor wahid — berwarna biru, hijau, ungu, dan putih.
Ornamen bunga-bungaan dan tanaman bersulur itu tampak sangat indah memendarkan warna biru saat ditimpa cahaya matahari yang masuk lewat jendela 260 kaca patri.
Terdapat pilar-pilar marmer dan lebih dari 200 jendela kaca patri dengan berbagai desain yang memancarkan cahaya dari luar dengan dibantu chandeliers. Dalam chandeliers diletakkan telur burung unta untuk mencegah laba-laba membuat sarang di situ. Dekorasi lainnya adalah kaligrafi ayat-ayat Al Qur’an yang sebagian besar dibuat oleh Seyyid Kasim Gubari, salah satu kaligrafer terbaik pada masa itu.
Elemen penting dalam masjid ini adalah mihrab yang terbuat dari marmer yang dipahat dengan hiasan stalaktit dan panel incritive dobel di atasnya. Tembok disekitarnya dipenuhi dengan keramik. Masjid ini didesain agar dalam kondisi yang paling penuh sekalipun, semua yang ada di masjid tetap dapat melihat dan mendengar Imam.
# Masjid ini terletak di Jalan Baabul Wazier, Dibangun pada tahun 1327 oleh Syamsudien Aq sunqur, menantu dari Sultan Nassir Mohammad Ibn Qolawwun..Kata Aq Sunqur sendiri berasal dari bahasa Parsi (Iran) yang artinya Paruh putih. Aq=paruh Sunqur=putih. Dalam peta terlihat: No 1 adalah Istana Alin Aq, No 2. Komplek Khayer Bek, No 3. Blue Mosque.
#
# Di dunia ini ada 3 masjid yang dinamakan Blue Mosque ( Masjid Biru):
# - Masjid Sultan Ahamd di Istambul Turki.
# - Masjid Amira Fatimah di Asfahaan Iran.
# - dan Masjid Aqsunqur di Cairo Egypt.
* Didalamnya kita dapati beberapa makam yaitu :
* 1. Ibrahim Aga Mustahfazan, yang berada di kamar yang sebelumnya adalah kamar untuk menghafal al Qur'an lalu dijadikan tempat makam beliau..Di kamar ini terlihat gabungan dua disnasti, yang pertama dari dinasti mammalik, ornament marmer khas mammalik, lalu ke atasnya adalah Turki usmani, berupa tempelan keramik khas berwarna majolica, blue, sehingga orang barat menyebutnya Blue Mosque...Tak lupa langit2 kubah yang sangat bagus ornamentnya..Hal serupa terlihat di seluruh masjid ini..Ibrahim Aga Mustahfazan, adalh orang yang merenovasi masjid ini, beliaulah yang membawa keramik dari turki Iznik ini untuk menghias Masjid.
2. Syamsudien Aqsunqur, pendiri masjid ini pada masa mammalik, terlihat sederhana, karena mereka (kaum Mammalik) lebih mementingkan mendirikan masjid dan kemewahannya dibanding makam untuk dirinya..Namun sebagaimana mengikuti makam Rasulullah SAW, diatasnya dibangun kubah.
3. Alaudien Kuchuk, kakak dari Sultan Hassan putra Sultan Nassir Mohammad Ibn Qolawwun,
Umur masjid ini sudah sangat tua, terlihat sangat terurus, namun kita akan mendapat guide yang sangat istimewa, sangat ramah dan selalu tanggap untuk menjawab semua pertanyaan kita. Masuk ke masjid dengan gratis. dan kita bisa naik ke menaranya dan bisa melihat sekeliling area masjid yang sangat indah, penuh dengan sejarah.
Di Mihrab masjid, terlihat gabungan berbagai macam seni. Tiang yang menyangga ada dua gaya yaitu berasal dari Aswan, khas mesir yang berupa tiang2 yang bulat dan besar, dan yang berasal dari gaya Romawi yang berbentuk marmer yang bersegi dan putih warnanya. Bisa kita lihat juga mimbar dan sisi mihrab yang merupakan marmer hadiah dari Italy, sesuai dengan sejarah zaman dahulu turki usmani pernah menjajah eropa, agar tidak dikuasai dan dijajah maka Italy memberi banyak hadiah kepada kerajaan Turki Usmani ini, salah satunya dengan memberikan marmer khas Italy.
Bentuk Pemerintahan :
Republik.
Sumber Daya Alam :
- Mineral
- Minyak dan Gas Asli
- Tenaga Nuclear
- Tenaga Panas Bumi
- Sekuriti Tenaga
~~>Iran :
Sejarah :
Bentuk Pemerintahan :
Republik Islam
Sumber Daya Alam :
- Minyak
- Gas Alam
~~>Afganistan :
Sejarah :Islam masuk di Afganistan pada masa Khalifah Utsman bin Affan. Waktu itu nama Afghanistanbelum dikenal, tetapi lebih dikenal dengan nama Khurasan. Masuknya Islam ini terkait dengan pengiriman pasukan Islam pada tahun 647 M oleh Khalifah utsman yang dipimpin Sa’ad bin Al Ash. Sejak saat itu Khurasan menjadi salah satu wilayah kekuasaan Islam yang dipimpin oleh sultan-sultan dari dinasti yang berganti-ganti dari generasi ke generasi.
Di bidang kebudayaan dan pemikiran, Afganistan memiliki peninggalan yang penting. Peninggalan secara fisik terdapat di Kota Mizani Syarif yang banyak memiliki bangunan kuno bernafaskan Islam, seperti Masjid Kwaja Pasha yang dibangun oleh Mahmud Ghazna (abad ke-10) dan “Masjid Biru” yang megah. Dalam hal pemikiran, tokoh dari Afganistan yang terkenal adalah Jamaluddin Al Afghani yang terkenal karena pemikiran modernisme Islamnya.
Republik Islam
Sumber Daya Alam:
- Batu Bara
- Tembaga
- Emas
- Biji Besi
- Uranium
- Lithium
- Khromit
- Timah
- Belerang
- Marmer
- Batu-Batuan Berharga
- Gas Alam
- Minyak Bumi
~~>Pakistan :
Sejarah :Islam masuk ke Pakistan kira-kira 12 abad sebelum negara itu mendapatkan kemerdekaanya dari Inggris, yaitu ketika Hajjaj bin Yusuf ( Amir Irak) dengan mendapat persetujuan dari Khalifah Walid bin Abdul Malik (705 - 715 M), mengutus seorang panglima perang yang masih berumur 17 tahun bernama Muhammad bin Qasim, guna menundukkan penguasa-penguasa di India dan sekitarnya yang lalim terhadapt rakyatnya.
Muhammad bin Qasim berangkat dengan membawa pasukan sekitar 5.000 - 6.000 orang, wilayah pertama yang ditundukkan adalah kekuasaan Maharaja Dahar, seorang raja yang sangat terkenal di dekat perbatasan India yang berdekatan dengan daerah Arab, Raja Dahar sendiri kemudian mati terbunuh, dan dengan sebab itu maka negeri Sind, Bairun, dan negeri Rur dapat ditundukkan pula dan menjadi bagian dari wilayah Islam. Muhammad bin Qasim sendiri ditunjuk menjadi Amir yang berkuasa penuh di sana.
Republik Islam
Sumber Daya Alam :
- Air
- Bahan Bakar
- Perikanan
- Perhutanan
- Pertambangan
- Pertanian
Sekian dan Terima Kasih..